20 September 2012

Wawancara bersama Nosstress



Satu malam di tahun 2006 beberapa orang anak muda berbincang dan akhirnya bersepakat untuk membentuk grup musik akustik. Mereka menamakan kumpulan tujuh orang itu sebagai ‘Crocourt Acoustic’. Setelah berapa lama anggota menjadi empat orang dan nama bertukar menjadi ‘Stackato’ dan kemudiannya berubah lagi menjadi “Sense Acoustic’ yang mempunyai tiga orang ahli iaitu Kupid, Cok dan Man Angga. 

Sense Acoustic memilih untuk bermain musik akustik. Perubahan sikap dan estetika berlaku selepas luasnya pergaulan dengan banyak teman pemusik dan seniman aneh. Mereka mula memainkan lagu-lagu top empat puluh dan mulai menciptakan karya-karya baru. Maka terciptalah Nosstress pada tahun 2009.

Dewasa ini, Nosstress menembangkan lirik-lirik tentang hal-hal kecil dalam keseharian, optimisme, kritik dan lingkungan. Bermain dengan mencampur sedikit suasana blues folk dalam alunan pop dan entah apa lagi. Secara spesifik tidak diketahui apa aliran Nosstress. Album pertama yang diberi judul “Perspektif Bodoh” pun baru saja di rilis, berisikan materi dari awal band ini terbentuk.

Sesi wawancara ini dilakukan di rumah Cok dalam suasana santai dan ditemani aktivis di Komunitas Taman 65, Ngurah Termana sebagai pemerhati. Semua jawapan tanpa dinyatakan nama adalah mewakili band Nosstress secara umumnya.

Okay perkenalkan diri sendiri. Bercinta dengan siapa? (Semua ketawa). Sedikit latar belakang. 

Kupit: Saya Guna Warma atau Kupit, saya belajar Pendidikan Komputer Media, jurusan teknik jurukomputer. Sudah selesai empat tahun yang lalu dan sampai sekarang saya kekal sebagai penganggur ya. 

Angga: Saya Man Angga, pendidikan terakhr saya Hospitaliti Industri. Ya… Saya belum pernah pergi Malaysia tapi saya sering tonton Malaysia di TV, saya tonton Upin Ipin, saya suka sekali dengan Upin Ipin. (ketawa)

Cok: Saya Cok Bagus, pendidikan terakhir, Sarjana Hukum. Sudah lulus, sudah habis satu semester yang lalu.

Kenapa kalian memilih akustik sebagai muzik? 

Kerana akustik sangat simple. Ia seperti light, muzik ringan sekali tak perlu kecoh-kecoh. Di mana-mana kalau di pinggir jalan, kita main akustik ya.

Memang sengaja kalian pilih main akustik? 

Tak sengaja. Tapi kebetulan itu alat-alat pertama yang kita pelajari. Gitar akustik dan langsung di sana hati yang berlabuh. Kenapa tidak main elektrik? Mungkin juga satu hari… (Kami) Tidak menutup kemungkinan untuk main elektrik.Tapi sekarang kami masih menikmati permainan akustik.

Album pertama kalian sekitar tahun Oktober 2011 ya? Boleh ceritakan sedikit proses penghasilan, atau proses kreatif? 

Nosstress sudah sejak 2008.Tapi mulai cipta lagu sendiri dari 2009 sampai akhirnya 2010, kita duduk, rakaman pertama… Satu tahun proses rakaman sampai 2011, rakaman, mixing dan pelancaran.

Bagaimana kritik dan respon dari khalayak? Satu dari segi penjualan.Satu dari segi karya. Maksudnya mereka menerima Nosstress seperti apa? 

Terimanya dengan sangat bagus sekali. Positive. It’s good. Bagus. Massa sepertinya jatuh cinta juga. Penjualan bagus walau pun dalam skala kecil, belum berusaha untuk besar. Tidak terjangkau untuk Indonesia, masih berusaha di Bali.

klik di sini untuk membaca wawancara penuh

No comments:

Post a Comment