13 September 2012
Nosstress berdendang ( unduh "Tanam Saja" )
Sepertinya pemandangan Bali dengan pohon rindang dan hamparan sawah menguning hanya bisa dinikmati dalam foto-foto masa lalu, postcard, lukisan atau brosur hotel. Semuanya telah berganti wajah, pohon beton menjulang tinggi, tanah berganti paping dan semen. Ketidak adilan sangat mudah dilihat, rumah boros mentereng milik segelintir orang diantara ribuan orang yang terjepit dalam kamar-kamar sempit. Di luar sudah sangat sumpek, masuk ke dalam rumah ternyata peperangan masih berlanjut entah sampai kapan. Perebutan waris antara sepupu versus sepupu, paman versus keponakan, ayah versus paman dan lain sebagainya. Mereka berlomba-lomba mengklaim kebun atau sawah milik leluhur dengan menebang pohon pisang, kelapa dan mangga menjadi bangunan rumah dan bale-bale.
Stress di dalam, stress di luar dan tidak ada jeda sedikit pun. Tiba-tiba saja hujan datang, banjir mengguncang dan demam berdarah pun meradang. Melihat kacau balau Bali dan dunia umumnya memang membuat kepala jadi tegang. Konsep hidup untuk masa depan tidak berarti lagi. Hidup hanya untuk hari ini, tebang, tebas dan kibas. Jalan hidup yang sangat vulgar dipertontonkan orang-orang yang katanya panutan. Kita didorong untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lakukan, pokoknya tebang, tebas, dan kibas menjadi satu-satunya cara. Syukur alhamdulliah ada yang masih berdendang optimis melihat dunia, dendang yang jarang muncul ke permukaan disaat dunia dibisingkan lirik-lirik memabukan hubungan asmara dua sejoli. Lirik-lirik manja ini membuat dunia solah-olah hanya persoalan dua orang patah hati, jatuh hati dan main hati. Nosstress salah satu diantara sedikit band yang berdendang optimis melihat dunia diantara pesimisme akut yang dihadapi bangsa ini.
Nosstress bicara tentang dunia lewat halaman rumah beserta seluk beluk kehidupan manusia, capung, burung, pohon pisang dan rumput liarnya. Merubah dunia bisa dilakukan dalam ruang sehari-hari seperti di kebun kecil rumah kita. Tanamilah pohon-pohon! Cukup dan jangan lagi ditanam tiang besi cor menjulang. Sangat sulit merubah kesadaran karena kesadaran merusak sudah menguasai dan masuk akal bagi kita sebagai jalan keluar. Lagu mereka membuat kita untuk menjeda hasrat rakus dalam diri tanpa terkesan digurui atau dikotbahi. Gabungan lirik yang mudah dicerna dan musik yang padu menggugah badan tuk bergoyang tenang. Musiknya sederhana namun mantap, racikan “bumbu” nada-nadanya gurih di telinga dan mampu menghentak batin untuk bergerak tanpa terjebak dalam rasa frustasi. Di saat panas menghujam dan terasa gerah maka lagu ini dijamin mampu memberikan kesejukan dan siraman embun saat teriknya matahari kian menyengat.
sederhana unduh gratis lagu ini di : http://www.4shared.com/audio/Zy9nN0Ba/TANAM_SAJA.html
Aku merasakan ini, kamu tahu aku sakit hati.
Melihat semua mati di hadapan ku, dan yang tersisa cuma debu, ini serius
Tentang bumi ini, alam ini, dan kebun di depan rumah ku
Tentang pohon pisang, tentang rumput liar, tentang capung, tentang burung
Tentang kenyataan bahwa semuanya tak seindah dulu.
Kita harus menanam kembali, hijau saat ini dan nanti
Kita harus menanam kembali, satu saja sangat berarti untuk mu
Tanam saja, tanam saja lah.
Tanam saja, tanam saja lah.
Lagu ini mampu bisa membawa kita ke sebuah alam mimpi manusia yang berharap terhadap keadilan lingkungan untuk masa kini dan masa depan. (Gde Putra)
Nosstress akan membuat persembahan di Bali Beza pada 30 September nanti, untuk maklumat lanjut sila klik di sini
www.nosstress.com
facebook.com/nosstress.music
twitter.com/nosstreessbali
youtube.com/nosstressbali
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment